Malam ini ku hanya terpaku. Terpaku
kaku menatap nanar kearah layar monitor ini.
Menanti, hanya itu yang aku
lakukan. Menanti setiap sapa yang selalu ku dapat dalam alam mimpi. Apa mungkin
hanya sebatas asa? Ah, tidak. Aku tidak berharap begitu. Aku masih menikmati
sapaan ramah yang kamu berikan di tiap malam di mimpiku. Sapaan lembut yang
membuat aku merasa, aku memiliki.
Harapku. Meski ku tau kamu
bahkan (tak) pernah menginginkan itu. Kamu masih saja bertahan dengan sikap
kaku mu itu. Bertindak tak peduli dengan asaku, tidak peduli dengan letihku,
tidak peduli aku lelah, bahkan sangat tidak peduli akan sakitku.
Karena nyatanya, asa, letih,
lelah dan sakit itu memang hanya aku yang rasa,dan kamu tak peduli itu.