Kamis, 16 Agustus 2012

Cinta Sederhana (Ku)



Tetesan air mata temani aku malam ini. dibalik semua sikap penolakan yang kamu berikan untukku. Kali ini aku terlalu rapuh, untuk menghadapi sosok kamu, selalu (hanya) kamu. sekalipun ku katakan begitu, aku terlalu, terlalu, terlalu mencintaimu.  

Mencintaimu dalam diam, dalam ceriaku, bahagiaku dan juga sedihku. Mencintai dengan sederhana, tidak dengan kesempurnaan.  Aku mencintaimu dengan segala kekuranganku, apa itu yang tak kamu sukai? Apa benar hanya itu? Jika iya, aku memang harus pergi.

Apa itu pilihan terbaik? Aku rasa iya, tapi aku tak mampu. Kamu bisa saja melihat dari saat-saat kamu beranjak pergi. Aku mulai jatuh, tak berdaya, dan aku merasakan dunia tak lagi milikku. Dunia ku hanya kamu, bersama kamu dan tentang kamu. Apa kamu (juga) rasakan itu? Ku rasa tidak, kamu tidak rasakan itu. Buktinya semua berlalu. Kamu berlalu pergi sementara aku tak inginkan kamu jadi milikku karena ini (hanya) lah cinta sederhana.

Aku bisa berkata salah jika ada yang berkata “Cinta Tak Harus Memiliki” tapi aku berani berkata benar, ketika aku hanya dihadapkan denganmu.  Sederhana bukan?

Semua tentang mu tak buat ku sanggup berlalu pergi, aku selalu bahagia di lingkaran ini, di lingkaran kehidupan mu. Aku tak akan meminta lain, aku tak akan meminta kamu adalah status istimewa ku tapi cukup sekedar orang yang istemewa dihatiku.  Masih sederhana?

Apa kamu sudah mengerti arti sederhana ku?

Aku yakin kamu belum akan mengerti, ketika kamu masih dalam sikapmu ini. sikap yang berhasil buat aku jatuh terpuruk dan tak (pernah) bisa bangkit lagi. Karena cinta sederhana ini hanya untukmu.

Aku tidak hanya berkata  kini tapi juga nanti. Karena lagi-lagi kamu tau, cinta sederhana ku hanya – ssssstt - hanya aku? -  Ya, kamu benar. Hanya kamu.

Kenapa kamu mampu menjawab? Apa kamu sudah mengerti dengan perasaaanku? Apa kamu tak kan beranjak jauh dariku?

Jangan pernah bertanya kenapa aku tak ingin kan kamu jauh dari ku. Aku tersiksa tanpamu. Masih tidak mengerti? Aku tersiksa dengan tak melihatmu, tak mendengar suara mu dan tanpa namamu. Aku tersiksa jika uh entahlah. Yah ini masih cinta sederhanaku.

Cinta sederhana hanyalah cinta tak menuntut dan tidak mengharap apa-apa.

  Itu bagiku. Aku tidak menuntut dan mengharapkan mu menjadi sesuatu ku. Hanya inginkan semua nya berjalan normal. Ketika semuanya berjalan normal semuanya akan terasa indah. Dan aku, akan merasakan. Ini indah dan sangat sederhana.

Selasa, 07 Agustus 2012

Untukmu...


Bukan rindu namanya jika dia tidak mengikat dan menyiksaku sebegini teganya. Setiap detik, menit, dan jam yang berlalu kali ini menghukumku. Menghukum ku dengan berjuta bayangmu yang tak tau aku, dimana nyatanya? Apa kamu tau? Jika iya, apa kamu bahagia tahu akan keadaan ini? Aku harap tidak, aku tak ingin kamu bahagia di atas suasana yang selalu menyiksaku. Yang harus kamu tahu, aku tidak bahagia dengan keadaanku.

Jangan jawab tanyaku dengan beribu alasanmu. Aku berusaha kok. Berusaha lepas dari bayang mu. Tapi semakin aku berusaha, kamu semakin menghantuiku. Eh, bukan kamu. tapi bayangmu yang semakin menghantuiku. Menghantuiku di setiap waktu. Apa kamu tau? Aku rasa tidaak. Oke, aku akan terima. Aku hanya tidak akan terima jika kamu tak mendengarkan kata ku kali ini.

Dengarkan,
Aku ingat waktu itu, waktu kala kita bertemu. Hanya di lengkapi sebuah senyuman, kamu pun tak menarik hatiku. Tapi kenapa kini? Semua berubah. Pertemuan dengan mu menjadi lebih indah, sedikit kamu beri perhatian, aku merasa bahagia. Apa hanya karena hati ini lagi sepi? Ah, ku rasa tidak. Semuanya masih indah ketika kamu tolak ku dengan sikapmu. Aku rasa begitu. Jika boleh berkata, berkata dengan pasti. Ini CINTA. Cinta yang sederhana, ataau cinta yang gila. Aku mencintai mu dengan apa adanya kamu. tak hanya melihat indah, tapi juga sakiit yang mampu terlihat. Dan kamu harus percaya itu. Harus. Karena rindu menyiksa ku karena cinta yang sederhana ini.