Bukan
rindu namanya jika dia tidak mengikat dan menyiksaku sebegini teganya. Setiap detik,
menit, dan jam yang berlalu kali ini menghukumku. Menghukum ku dengan berjuta
bayangmu yang tak tau aku, dimana nyatanya? Apa kamu tau? Jika iya, apa kamu bahagia
tahu akan keadaan ini? Aku harap tidak, aku tak ingin kamu bahagia di atas
suasana yang selalu menyiksaku. Yang harus kamu tahu, aku tidak bahagia dengan
keadaanku.
Jangan
jawab tanyaku dengan beribu alasanmu. Aku berusaha kok. Berusaha lepas dari bayang
mu. Tapi semakin aku berusaha, kamu semakin menghantuiku. Eh, bukan kamu. tapi bayangmu
yang semakin menghantuiku. Menghantuiku di setiap waktu. Apa kamu tau? Aku rasa
tidaak. Oke, aku akan terima. Aku hanya tidak akan terima jika kamu tak
mendengarkan kata ku kali ini.
Dengarkan,
Aku
ingat waktu itu, waktu kala kita bertemu. Hanya di lengkapi sebuah senyuman,
kamu pun tak menarik hatiku. Tapi kenapa kini? Semua berubah. Pertemuan dengan
mu menjadi lebih indah, sedikit kamu beri perhatian, aku merasa bahagia. Apa hanya
karena hati ini lagi sepi? Ah, ku rasa tidak. Semuanya masih indah ketika kamu
tolak ku dengan sikapmu. Aku rasa begitu. Jika boleh berkata, berkata dengan
pasti. Ini CINTA. Cinta yang sederhana, ataau cinta yang gila. Aku mencintai mu
dengan apa adanya kamu. tak hanya melihat indah, tapi juga sakiit yang mampu
terlihat. Dan kamu harus percaya itu. Harus. Karena rindu menyiksa ku karena
cinta yang sederhana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar