Selasa, 07 Agustus 2012

Untukmu...


Bukan rindu namanya jika dia tidak mengikat dan menyiksaku sebegini teganya. Setiap detik, menit, dan jam yang berlalu kali ini menghukumku. Menghukum ku dengan berjuta bayangmu yang tak tau aku, dimana nyatanya? Apa kamu tau? Jika iya, apa kamu bahagia tahu akan keadaan ini? Aku harap tidak, aku tak ingin kamu bahagia di atas suasana yang selalu menyiksaku. Yang harus kamu tahu, aku tidak bahagia dengan keadaanku.

Jangan jawab tanyaku dengan beribu alasanmu. Aku berusaha kok. Berusaha lepas dari bayang mu. Tapi semakin aku berusaha, kamu semakin menghantuiku. Eh, bukan kamu. tapi bayangmu yang semakin menghantuiku. Menghantuiku di setiap waktu. Apa kamu tau? Aku rasa tidaak. Oke, aku akan terima. Aku hanya tidak akan terima jika kamu tak mendengarkan kata ku kali ini.

Dengarkan,
Aku ingat waktu itu, waktu kala kita bertemu. Hanya di lengkapi sebuah senyuman, kamu pun tak menarik hatiku. Tapi kenapa kini? Semua berubah. Pertemuan dengan mu menjadi lebih indah, sedikit kamu beri perhatian, aku merasa bahagia. Apa hanya karena hati ini lagi sepi? Ah, ku rasa tidak. Semuanya masih indah ketika kamu tolak ku dengan sikapmu. Aku rasa begitu. Jika boleh berkata, berkata dengan pasti. Ini CINTA. Cinta yang sederhana, ataau cinta yang gila. Aku mencintai mu dengan apa adanya kamu. tak hanya melihat indah, tapi juga sakiit yang mampu terlihat. Dan kamu harus percaya itu. Harus. Karena rindu menyiksa ku karena cinta yang sederhana ini. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar