Jika ini sebuah bingkisan indah darimu, aku mungkin tak akan pernah menerima dan membukanya.
Ini suasana paling buruk dalam hal menunggu pagi. Tak mungkin ku lupa. Kejujuran yang pahit itu memang seperti ini. Namun aku hambar, aku tegar. Tak ada tangis meski senyatanya aku sangat kecewa. Tak ada tangis meski senyatanya aku terluka. Hambaaar.
Sangat kecewa, itu pasti. Namun harus tetap menata hati.
Sayang, sangat sayang. Masih berharap kamu rasakan ini. Bukan untuk rasa sepihak tapi rasa yang sama-sama kita rasakan.
Andai saja ini bukan rasa sesaat, mungkin aku tak kan melirikmu. Bukankah dulu sempat ada waktu yang sama? Tapi tak mampu buat kita bersama.
Aku ingin kamu.
Sangat ingin kamu.
Jika tak ada jalan untuk saling berbimbing tangan mungkin aku harus bisa melupakan. Tak mungkin ada disisimu jika kamu pun tak ingin. Tak kan mungkin ada disisi mu jika kamu pun tak siap.
Hari ini, aku harus kembali.
Mencari hati-hati yang mampu aku siapi.
Kembali menata hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar