Kamis, 04 Desember 2014

Jatuh (tak men) Cinta.

Teman-teman bisa searching salah satu blog sahabat saya yang berjudul “Who are You”. Gadis itu sahabat saya, kita selalu berbagi cerita, tentang apa saja. Termasuk tentang kehadiran sosok yang menurut ku “tak berwujud”. Mereka belum pernah ketemu, tapi mereka merasakan cinta.

Aneh? Tidak.

Karena bagiku, cinta bukan masalah apa yang mampu terlihat oleh mata. Namun cinta adalah perihal apa yang mampu dirasakan oleh hati. Mampu ada ketika sepi melanda, mampu memberi arti dan mampu menggenggam ketika rasanya tak ada yang mampu menguatkan.

Kahlil Gibran jugamengatakan hal yang sama:
"Jangan kau kira cinta datang dengan keakraban yg lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa. Dan jika itu tak ada, Cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad."
Aku Percaya,

Seperti malam kemarin, kita saling mengenal. Perkenalan yang singkat tapi aku bisa sampai di posisi “nyaman”. Aku lupa, aku pernah kecewa karena mudah percaya. Aku lupa, kita belum pernah bertemu raga. Aku lupa kita, masih dalam hitungan jam. Bahkan aku lupa, aku sudah menyatakan KITA.

Tapi hari ini,  kamu lupa pernah menjadikan aku dan kamu KITA.

Sakit, iya. Lebih sakit dari mengetahui bahwa semua yang aku terima tak senyatanya benar.

Aku tak bisa lagi mengenalmu, meski ku tetap bertahan ditempat ini. Semua rasa ini, kamu paksa pergi. Jauh, meski seharusnya masih banyak hal yang kamu harus tau. Meski banyak hal yang harus kamu ceritakan.

Detik ini, aku masih disini tanpa alasan. Bukan menunggumu, karena kamu tak kan mungkin aku tunggu. Aku hanya termangu, menghancurkan kita tidak semudah menyatukan aku dan kamu.

Aku jatuh cinta dan kini aku jatuh (tak men) cinta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar