Mengertilah hati, tak selayaknya
kau jatuhkan lagi diri ini pada tempat yang salah. Dia tak tercipta untukku,
namun masih saja kau inginkannya.
Tutur kata dan senyum yang
dihidangkan untukku hanya sebuah ungkapan pertemanan sejati. Aku tahu itu, aku
bisa merasakan, meski disaat ku pun merasa kecewa. Dia memilikinya, tak kan ku
miliki. Dia dan kita tak kan sama. Dia terlalu istimewa untuk kita saingi.
Berhentilah membuatku tak tahu
diri, wahai hati. Perjalanan singkat ini mungkin saja membuatku mati. Lebih tepatnya
benar-benar mati. Karena kita sama-sama sadar bahwa belum ada tempat yang tepat
untukmu menjatuhkan diri.
Aku lelah, kembali membenahi mu
berkali-kali. Sementara yang kau alami kemarin dan kemarin nya lagi belumlah
sembuh. Hargai sedikit usaha ku untuk menghapus setiap luka yang memunhi
tubuhmu. Aku ingin kita bersama-sama kembali merasakan bahagia.
Kebahagiaan yang sederhana, kita
bisa tersenyum, kita bisa tertawa, ataupun kita ingin menangis tentu kita akan
tetap bersama. Jika denganmu, mungkin aku akan sedikit lebih merasa ada.
Hingga kita semakin merasa ada,
apabila nanti kau temukan tempat ternyaman untuk kau tempati, nanti. Sementara ini, jangan sakiti dirimu. Hingga kita
selalu bahagia. Iya, bahagia. Karena hanya akan ada kau dan aku. Meski nanti
kita kan bersamanya, akan selalu ada kau dan aku di cerita hati.
Itu yang pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar