Kamis, 05 Februari 2015

Apa yang kamu inginkan?




Masih ingat?
Waktu kecil, masih balita. Mungkin kita tak mengingat apa-apa, tapi bisa kita lihat pada balita lainnya.
Si kecil mungil anak ibu yang tersayang, pasti sangat ingin tau dengan apa yang ada dihadapan nya.
 Saat melihat ibu menyuapi makan, kita ingin tau “ibu menyuapi dengan apa?” lalu mencoba menyentuh sendok mini yang digenggam ibu.
Saat melihat ibu memandikan, kita ingin tau “apa yang ibu tuangkan ke tangannya dan kemudian diusapkan keseluruh badan ini?” kemudian tangan mungil ini pun menyentuh botol sabun yang kembali ibu taruh.
Saat melihat ibu berjalan kemana-mana dengan sigapnya, kita juga ingin bisa menyaingi ibu. Perlahan belajar bangkit, gunakan dua kaki mungil itu lalu menari-nari dan mulai berlari-lari hingga nanti bisa membuntuti ibu kemana-mana.

Apa yang kita ingin kan dari hal itu?
Lalukan apa yang menarik perhatian kita dan kemudian kita tersenyum bahagia.

Kemudian, kita menjadi anak-anak yang hobi bermain.
Duduk dibangku sekolah dasar, dengan seragam putih dan merah. Menuju sekolah menengah pertama dengan seragam putih biru, kemudian ke jenjang sekolah menengah atas dengan seragam putih abu-abunya.
Disekolah dasar dan disekolah menengah pertama, berlari kesana kemari dengan teman-teman. Lompat sana, lompat sini, rusak ini dan rusak itu. Lupakan segalanya. Lupakan baju putih ini akan digunakan esok hari tapi berdaki dan sudah kumal akibat lari-larian tadi. Lupakan kalau-kalau ibu ngomel-ngomel melihat baju kumal dan meminta anaknya untuk segera makan sementara badan ii terlalu lelah dan hanya ingin mersaka empuknya kasur di siang itu.
Di sekolah menengah atas, pulang sekolah mampir kesana kemari. Coba ini dan coba itu, lihat ini dan lihat itu. Lakukan apapun itu, bahaya ataupun tidak bukan urusan ku. Nah lho? Urusan siapa lagi?
Ya ini, urusan ibu. Lakukan apapun itu sesuka hati. Yang anak tau, hati senang dan bahagia. Selanjutnya urusan ibu. itu yang kita inginkan saat itu.

Beranjak dewasa,
Nikmati apapun yang ada dihadapan mata. Lakukan apalagi yang akan membuat mu bahagia. Tapi apa yang membuat aku bahagia?aku menginginkan hal apa lagi?

lalu,
Apakah masih ada ibu ?
Tidak nak,
Saat itu, Ibu sudah menjadi tua dan bahagia akan mengikutinya.

Bagaimana tidak? Selama ini bahagiamu selalu diiringi ibu.
Sadar kah?
Ingat kah?
Jika tidak, renungi apa yang telah kita lalui.

Ketika beranjak dewasa, bahagiaku adalah membahagiakan ibu.
Cukup lakukan, bahagiapun kembali menghampiri.

itukah yang ku inginkan?
Yaa, Aku ingin tetap bahagia,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar