Selasa, 29 Mei 2012

"Aku di ...... " (30 mei 2012 / 02.00 WIB)




Mata ini masih belum bisa ku pejamkan.  Pikiran ku melayang entah kemana.  Menyusuri putaran waktu dan berhenti di suatu waktu. Di waktu dimana kita mulai bertemu. Saat itu, aku hanya datang untuk menemani teman ku menemuimu. Di suatu tempat, di tempat keramaian yang masih saja ku rasakan sepi. 
Aku tak peduli di sekitarku, yang aku tau aku beerada di sana hanya untuk temanku. Detik itu bukan aku tak mengenal dirimu, aku kenal dan akua tau sedikit tentangmu. Ya benar, pastinya dari temanku. Aku hanya mendengarkan semua celotehan nya akan dirimu. Yang tak kuhiraukan sama sekali, padahal ia begitu semangat nya mengatakan kalau dirimu begitu indah. Untuk dikenali, menjadi teman, bahkan indah untuk dicintai. Dan tetap saja, aku tak peduli !
Berjalannya waktu, entah angin apa yang mengantar kan aku kearahmu. Yang aku tau kita saat itu sudah mulai berhubungan telfon. Saling mengirimi pesan dan aku merasa sedikit nyaman.  Hingga aku pun meninggalkan kota ini dan melupakan semuanya.

1 tahun kemudian,
Ketika ku mulai lagi menginjakkan kaki ku di kota kelahiranku. Aku jalani semua kehidupan ku seperti biasa. Tetapi, di perjalanan ini.  aku kembali dipertemukan lagi denganmu. Entah dengan alasan apa aku ingin sekali dekat dengan mu. Aku mencoba, tapi tidak bisa.
Aku bingung, aku takut dan aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Aku  merasakan sedikit getaran. Cinta? Apa secepat itu? Aku tidak tau. Tapi saat ini aku takut jauh dari mu. Rasa apa ini? aku tak mengerti. Aku benar-benar bingung.  Kenapa aku kembali mengahrapkan mu? Di saat tidak ada hati yang mampu mengisi hati ini.  

Ah sudahlah, aku hanya mampu memikirkan semua alur pertemuan ini, aku benar-benar merasa tidak mampu bergerak. Bergerak jauh meninggalkan semua asa tentangmu. Apa kamu akan merasakan sesuatu? Aku rasa tidak, kamu pasti akan tertawa bahagia bukan? Setelah aku berhasil pergi menjauh dan tidak lagi melihat kebelakang. Bahkan untuk mengintip sedikit demi sedikit goresan pena ku tentangmu. Jika itu akan membuat bahagia, aku rasa aku akan bersedia jauh.  Karena meski tak  bisa memiliki, setidaknya aku bisa membuatmu bahagia.  Walau aku tau,  sedikit demi sedikit hati ini akan kembali terluka.  Tapi tenang saja, ini tidak akan terlalu kentara.

“Karena mungkin saja, ketika kamu benar-benar bahagia aku bisa pergi jauh dan akan merawat luka ini. sampai benar-benar sembuh. Sembuh untuk sebuah cinta yang baru.”

3 komentar:

  1. jangan pernah berhenti berharap cha

    BalasHapus
  2. ajo t..
    |master harok,,
    hahahahaaa

    BalasHapus
  3. mungkin tidak berhenti berharap jo, hanya berhenti mengharapkan dia.
    usaha untuk tidak menyakiti diri sendiri :D

    BalasHapus